Dalam mitologi Jawa, sosok Presiden pertama Indonesia, yakni Ir. Soekarno, sering kali dianggap sebagai sosok yang penuh misteri. Misteri wacana Soekarno memang sangat masuk akal terjadi, selain alasannya yaitu asal permintaan kehadirannya yang masih simpang siur, presiden yang kerap dikenal dengan sebutan Putra Sang Fajar ini juga dianggap mempunyai kesaktian luar biasa yang tidak semestinya dimiliki golongan manusia. Ingin tahu lebih jauh mengenai bukti-bukti kesaktian Soekarno? Ada relasi apa antara Nyi Roro Kidul dan Soekarno sehingga sering menjadi buah bibir di kalangan masyarakat kita ketika ini? Simak ulasan yang kami buat hasil rangkuman keterangan beberapa sumber berikut ini.
Nyi Roro Kidul dan Soekarno
Ada sebuah legenda beredar di kalangan masyarakat Kejawen yang menyebut jikalau Nyi Roro Kidul dan Soekarno yaitu 2 dari 4 bersaudara keturunan Ki Ageng Pamanahan dan Nyai Sabinah, penguasa Mataram tempo dulu. Seperti diketahui bahwa Ki Ageng Pamanahan yaitu seorang sakti mandraguna yang membangun kerajaan Mataram Baru dari bekas puing-puing kerajaan Demak yang runtuh dan mengalami perpecahan jawaban perebutan tahta.Karena kesaktiannya itu, Ki Ageng Pamanahan dikaruniai 4 orang anak hasil dari ijab kabul ghaibnya dengan penguasa lelembut tanah Jawa yang bersemayam di sosok istrinya, Nyai Sabinah. Keempat anak tersebut bukan hanya berwujud jin, melainkan juga sanggup mengubah dirinya menjadi sosok insan dan mempunyai usia hidup yang sangat panjang (hanya mati jikalau selesai zaman sudah tiba). Keempatnya anak Ki Ageng Pamanahan itu yaitu Nyi Roro Kidul, Dewi Lanjar, Karto Suwiryo, dan yang paling bungsu, Soekarno.
Saat tumbuh besar, masing-masing anak Ki Ageng Pamanahan telah dibagi kekuasaannya atas tanah Jawa. Nyi Roro Kidul diberikan kekuasaan wilayah bahari selatan, Dewi Lanjar bercokol di bahari utara Jawa, Karto Suwiryo (Raden Sutawijaya) berkuasa di Mataram, sedangkan yang paling bungsu diberikan kekuasaan atas kawasan yang lebih luas di masa depan.
Antara semua saudara itu, awalnya terjalin relasi yang harmonis. Nyi Roro Kidul dan Soekarno bahkan dikenal selalu akrab dengan keturunan raja-raja Mataram untuk membimbing anak cucu raden Sutawijaya supaya memimpin dengan baik. Begitupun dengan Dewi Lanjar yang selalu berkomunikasi layaknya saudara pada umumnya.
Saat Soekarno berubah menjadi menjadi sosok insan dan rencananya akan diberi sebuah wilayah kekuasaan yang lebih luas dari miliknya, Raden Sutawijaya yang sebelumnya sudah meninggalkan jasadnya, turun kembali ke tanah Jawa dan mewujudkan diri sebagai Karto Suwiryo. Ia tidak terima jikalau adik bungsunya itu justru diberikan kekuasaan yang lebih luas darinya.
Saat Soekarno memimpin republik ini, Kartosuwiryo berusaha untuk merebut tampuk kekuasaan dengan melaksanakan serangkaian pemberontakan. Melalui DI/TII yang dibangunnya ia melaksanakan propaganda untuk menjatuhkan Soekarno, adiknya. Menyadari hal itu, Nyi Roro Kidul sebagai abang tertua kemudian memperlihatkan derma pada Soekarno. Diberikanlah satu mustika merah delima yang selama ini menjaga kekokohan kerajaan mistik pantai selatan pada Soekarno, supaya si adik bungsunya itu sanggup menahan segala gempuran yang dilakukan oleh Karto Suwiryo.
Singkat cerita, alasannya yaitu mustika itu pemberontakan Karto Suwiryo sanggup ditumpas. Akhirnya sanggup ditumpas. Kartosuwiryo atau Raden Sutawijaya kembali mangkat ke alam mistik sembari berusaha mengikhlaskan adiknya memimpin republik ini. Merah delima Soekarno pun kemudian diambil kembali oleh Nyi Roro Kidul dan seketika itu, kekuasaan Soekarno atas Indonesia mulai kembali dirongrong oleh kekuatan lain (Soeharto) sampai jadinya dia jatuh dan berpulang.
Nah, itulah relasi antara Nyi Roro Kidul dan Soekarno berdasarkan legenda yang beredar di masyarakat Kejawen. Banyak orang percaya jikalau Soekarno sampai sekarang bergotong-royong masih hidup. Ia akan kembali mengambil kuasa atas negeri yang dititipkannya ini suatu ketika nanti. Wallohua’lam bissawabb.